top of page

Penyakit Mata Joen Jae-Joon di Series “The Glory”

Writer's picture: Netra Spesialis MataNetra Spesialis Mata

Updated: Mar 24, 2023



Semenjak awal penayangannya series “The Glory” di Netflix, series ini sudah mencuri perhatian banyak orang dengan alur ceritanya yang menarik dan mendebarkan. Namun arakter "Joen Jae-Joon" menjadi ramai dibicangkan karena terdapat fakta yang mengagetkan bahwa anak dari Yeon-Jin merupakan anak kandung dari Joen Jae-Joon, fakta ini terungkap dari sebuah kejadian yang memperlihatkan bahwa Jeon Jae memiliki kekurangan yaitu buta warna sama seperti anak dari Yeon-jin. Tapi apa itu buta warna?Apakah benar bisa diturunkan?




Apa itu buta warna?

Buta warna adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat membedakan warna dengan benar atau memiliki kesulitan dalam membedakan warna tertentu. Orang yang buta warna tidak memiliki sel-sel saraf yang cukup atau tidak memiliki sel-sel saraf yang tepat di retina mata untuk membantu membedakan warna dengan benar.

Jenis-jenis buta warna

Buta warna dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung pada jenis sel-sel saraf pada retina mata yang terpengaruh. Beberapa jenis buta warna meliputi:


Trikromasi Abnormal

Trikromasi Abnormal adalah perubahan sensitifitas warna dari satu jenis atau lebih sel kerucut.

Trikromasi abnormal tidak bisa di kategorikan sebagai buta warna karena ketiga jenis sel kerucut masih bisa menangkap warna, akan tetapi salah satu dari tigas jenis sel kerucut tersebut melemah atau mengalami cacat. Kondisi ini lebih cocok disebut sebagai color weakness atau lemah warna. Secara garis besar, ada tigas macam trikromasi abnormal yaitu:

1. Protanomali yangmerupakan kelemahan warna merah

2. Deuteranomali yaitu kelemahan warna hijau

3. Tritanomalo yaitu kelemahan warna biru

Pada kenyataan, trikromasi abnormal juga memiliki tingkat “parah” yang bermacam macam. Ada yang sangat ringan sehingga pengelihatan sangat mirip dengan pengelihatan orang normal, da nada yanbg sangat parah sehingga pengelihatannya miri[ dengan dikromat(orang dengan dikromasi).


Dikromasi

Dikromasi adalah jenis buta warna di mana salah satu dari tiga sel kerucut tidak ada atau tidak berfungsi. Akibat dari disfungsi salah satu pigmen pada sel kerucut, seseorang yang menderita dikromasi akan mengalami gangguan penglihatan terhadap warna-warna tertentu. Dikromasi dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan pigmen yang rusak:

1. Protanopia adalah salah satu tipe dichromacy yang disebabkan oleh tidak adanya photoreceptor retina merah. Pada penderita protonopia, penglihatan terhadap warna merah tidak ada. Dikromasi tipe ini terjadi pada 1 % dari seluruh pria. Keadaan yang paling sering ditemukan dengan cacat pada warna merah hijau sehingga sering dikenal dengan buta warna merah-hijau.

2. Deutranopia adalah gangguan penglihatan terhadap warna yang disebabkan tidak adanya photoreceptor retina hijau.

3. Tritanopia adalah keadaan dimana seseorang tidak memiliki short[1]wavelength cone. Seseorang yang menderita tritanopia akan kesulitan dalam membedakan warna biru dan kuning dari spektrum cahaya tampak. Tritanopia disebut juga buta warna biru-kuning dan merupakan tipe dichromacy yang sangat jarang dijumpai(kurang dari 1% laki-laki.


Monokromasi

Monokromasi adalah keadaan dimana seseorang hanya memiliki sebuah 2 jenis sel kerucut yang berfungsi, sehingga penderitanya hanya mampu melihat sangats edikit warna. Jenis buta warna ini sangat jarang ditemukan karena kondisi ini dianggap sangat parah sehingga sering kali orang dengan monokromasi akan langsung divonis buta warna total atau akromasi.


Akromasi

Akromasi merupakan kondisi yang sering disebut kromasi merupakan kondisi yang sering disebut sebagai Buta Warna Total. Dalam kondisi ini, ketiga sel kerucut tidak dapat berfungsi sehingga penderitanya hanya melihat dunia dalam bayangan hitam, putih, dan abu abu. Akromasi juga sangat sensitif terhadap cahaya. Mereka harus selalu menggunakan kacamata hitam, bahkan di dalam ruangan dengan pencahayaan standar. Jenis ini sangat jarang ditemukan dan merupakan kondisi paling jarang diantara buta warna lainnya.


Menarik bukan? selain bersifat turunan seperti Jeon Jae-Joon pada anaknya, buta warna bisa didapat setelah seseorang mengalami cedera pada mata atau saraf optiknya. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam banyak hal, seperti membaca peta, melihat tanda lalu lintas, memilih pakaian atau membuat kombinasi warna, dan membedakan warna pada gambar atau layar komputer.


Buta warna lebih umum terjadi pada pria daripada wanita. Kondisi ini dapat dideteksi dengan uji buta warna standar yang dilakukan oleh dokter mata atau optisi. Meskipun tidak ada obat untuk buta warna, teknologi telah membantu orang yang mengalami kondisi ini dalam berbagai cara, termasuk penggunaan kacamata koreksi buta warna.


Apa itu kacamata koreksi buta warna?

Kacamata koreksi buta warna bekerja dengan mengubah cara cahaya memasuki mata Anda. Mata normal memiliki tiga jenis sel kerucut yang bertanggung jawab untuk mendeteksi warna merah, hijau, dan biru. Pada orang yang mengalami buta warna, salah satu atau lebih jenis sel kerucut ini tidak berfungsi dengan baik atau sama sekali tidak ada.


Kacamata koreksi buta warna mengandung lensa khusus yang memiliki filter atau pigmen tertentu yang dirancang untuk membantu memperjelas perbedaan antara warna-warna yang sulit dibedakan oleh orang yang mengalami buta warna. Lensa ini biasanya tersedia dalam bentuk kotak, melingkar, atau strip yang dapat dipasang ke dalam bingkai kacamata yang standar.


Lensa filter khusus ini mengurangi jumlah cahaya yang memasuki mata Anda, sehingga hanya beberapa warna tertentu yang disaring dan lebih mudah dikenali oleh mata Anda. Lensa ini bekerja dengan mengubah spektrum warna cahaya yang memasuki mata Anda, sehingga warna-warna yang sulit dibedakan oleh orang yang mengalami buta warna menjadi lebih mudah dikenali.


Bisakah kacamata koreksi buta warna dapat menyembuhkan buta warna?

Kacamata koreksi buta warna tidak dapat menyembuhkan buta warna. Mereka hanya membantu memperbaiki persepsi warna Anda dengan mengurangi jumlah warna yang memasuki mata Anda. Kacamata buta warna mengubah apa yang dilihat orang yang memakainya, meningkatkan perbedaan antara merah dan hijau, jelas Ivan Schwab, MD, profesor oftalmologi di University of California, Davis. Tetapi pengalaman akan sangat bervariasi di antara individu, dan kacamata ini tidak memberi orang penglihatan warna alami yang setara.


Buta warna genetik disebabkan oleh tidak adanya, atau masalah dalam fungsi, satu atau lebih dari tiga jenis fotoreseptor kerucut penginderaan warna di retina. Orang yang kesulitan mendeteksi cahaya hijau (deuteranomali) atau cahaya merah (protanomali) mengalami tumpang tindih antara beberapa panjang gelombang cahaya yang ditafsirkan oleh otak sebagai warna merah atau hijau.


Menurut Dr. Schwab, sebagian cahaya yang masuk melalui kacamata diblokir sehingga panjang gelombang cahaya merah dan hijau yang tersisa tidak tumpang tindih. Dengan tumpang tindih warna yang lebih sedikit, otak mendapat sinyal yang lebih jelas untuk membantu membedakan antara warna masalah. Salah satu jenis kacamata yang paling populer dibuat oleh EnChroma.


Kacamata koreksi buta warna tidak akan mengubah persepsi warna bagi orang yang kekurangannya disebabkan oleh tidak adanya fotoreseptor merah atau hijau sama sekali. Dan efek positif dari kacamata hanya bertahan selama dipakai. Kacamata sama sekali tidak mengubah fotoreseptor, saraf optik, atau korteks visual seseorang untuk memperbaiki buta warna.


Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata atau ahli optik terkait pilihan kacamata koreksi buta warna yang paling tepat untuk kondisi mata Anda. Selain buta warna, pada episode-16 karakter "Joen Jae-Joon" juga di diagnosa menderita glaukoma.


Apa itu Glaukoma?

Glaukoma adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kerusakan pada saraf optik akibat tekanan intraokular (tekanan bola mata) yang terlalu tinggi. Glaukoma dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik dan mengganggu penglihatan.


Biasanya, glaukoma tidak menimbulkan gejala pada tahap awalnya. Namun, jika kondisi ini tidak diobati, maka bisa menyebabkan kerusakan penglihatan yang permanen. Oleh karena itu, penting untuk mengenali faktor risiko dan menjalani tes mata secara teratur, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma, diabetes, atau usia di atas 60 tahun.


Pengobatan untuk glaukoma meliputi penggunaan obat-obatan untuk menurunkan tekanan intraokular, operasi untuk meningkatkan aliran cairan mata, atau kombinasi keduanya. Konsultasikan dengan dokter mata atau ahli optik jika Anda memiliki gejala atau faktor risiko terkait glaukoma.


Kita semua tahu betapa seriusnya kondisi glukoma dan dampaknya pada penglihatan jika tidak diobati. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mata dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin. Jangan ragu untuk memeriksakan mata Anda dan menjaga kesehatan mata.

135 views0 comments

Comments


bottom of page